Comfort Zone

Sebenernya, saya lagi kangen banget sama masa-masa waktu saya masih kecil, waktu saya merasa mengerjakan segala hal dengan ikhlas tanpa mikirin komentar-komentar orang lain, waktu saya bisa 'merasa senyaman itu' ada disekitar orang-orang terdekat saya.
Beberapa waktu lalu saya tiba-tiba kepikiran, apa sih comfort zone? kenapa banyak orang yang bilang bahwa comfort zone itu nggak baik?
Kalo menurut saya sih, comfort zone itu suatu lingkungan dimana kita bisa ngerasa nyaman dan yaa nothing to worry lah. Nah, di comfort zone ini orang-orang yang berinteraksi sama kita itu biasanya satu frekuensi.
Ya pokoknya standar bahagia, standar pencapaian akan suatu hal itu biasanya ada di titik yang sama. Atau mungkin bisa dibilang satu level, eh tapi bukan juga karena kalo level kok kesannya ke harta, pendidikan atau pangkat gitu ya, padahal orang yang kalo dari definisi level yang sebelumnya juga belum tentu bisa ada di frekuensi yang sama. Tapi pasti setiap orang bisa ngebedain deh, mana yang satu frekuensi, mana yang enggak.
Nah, semakin kesini semakin banyak lingkungan yang saya harus injak. Tapi saya nggak pernah menemukan kenyamanan waktu berinteraksi sama lingkungan saya sekarang ini. Bukannya, karena orang-orang nya nggak ada yang asik. Seru kok, saya juga kalo ngobrol nyambung-nyambung aja, cuma ya nggak tau kenapa, saya nggak bisa ngerasa 'senyaman itu' lagi. Setelah beberapa tahun keluar dari comfort zone saya itu, saya satu persatu ketemu lagi dengan orang-orang di comfort zone saya itu, ya walaupun sekarang mereka udah gendong anak masing-masing tapi saya tetep diperlakukan seperti saat saya ada di lingkungan yang sama dengan mereka, saya tetap 'little girl' nya mereka. Saya nggak ngerasa kikuk harus ngobrol apa, semuanya ngalir gitu aja, dan rasanya masih sama, masih senyaman dan sebahagia saya saat itu. Saya bersyukur sekali pernah ada di lingkungan itu, bisa mengenal orang-orang yang dengan segala kesederhanaannya malah bisa membawa kebahagiaan yang luar biasa buat saya :")
Dan katanya comfort zone itu berbahaya.. yang saya tangkap mungkin karena ada di frekuensi yang sama beberapa orang malas menggali apa yang mereka punya. Tapi memang saat saya keluar dari lingkungan itu, orang-orang didalamnya juga ikut keluar. Dan saat sekarang ketemu lagi, saya bangga saat saya dengar bahwa mereka telah melakukan hal-hal yang mereka sukai, saat mereka ngetawain kegagalan mereka. "Setiap orang pasti bakal ketemu sama (semua hal) yang udah jodohnya" untuk ketemu sama (semua hal) yang jodohnya itu mungkin harus ada sedikit perubahan dan salah satunya keluar dari comfort zone mereka, saya juga udah ngerasain soalnya :D.

Hmm.. saya bener-bener kangen sama mas-mas ini, kangen diajak jalan-jalan, kangen bercanda, kangen diusilin hehehe my life was less complicated that time :D
Jadi, comfort zone kalian dimana?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TULUS!!!